Hari Malaria Sedunia ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) sejak tahun 2007 dan dirayakan setiap 25 April. Lebih dari 200 juta orang terjangkit malaria setiap tahun. Parasit penyebab malaria adalah Plasmodium. Manusia dapat terjangkit malaria melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang membawa parasit ini.
Tahukah Anda bahwa setiap tanggal 25 April diperingati sebagai Hari Malaria Sedunia?
Malaria adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Ada 5 spesies parasit yang menyebabkan malaria pada manusia, dan 2 di antaranya – P. falciparum dan P. vivax – merupakan ancaman terbesar. P. falciparum adalah parasit malaria paling mematikan dan paling umum di benua Afrika. P. vivax adalah parasit malaria yang dominan di sebagian besar negara di luar sub-Sahara Afrika.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Malaria adalah penyakit yang dapat dicegah dan diobati yang terus berdampak buruk pada kesehatan dan mata pencaharian orang-orang di seluruh dunia. Pada tahun 2020, diperkirakan ada 241 juta kasus baru malaria dan 627.000 kematian terkait malaria di 85 negara.
Hari Malaria Sedunia diperingati setiap tanggal 25 April, untuk meningkatkan kesadaran akan upaya global untuk mengendalikan dan memberantas malaria. Dalam upaya pencegahan malaria Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memperkenalkan slogan “ABC” yaitu:
- A (Amati) = Awas dan perhatikan: faktor risiko, cara penularan, cara pencegahan, masa inkubasi, tanda dan gejala.
- B (Biasakan) = Biasakan untuk hindari gigitan nyamuk selama di daerah endemis dengan menggunakan kelambu saat tidur, tidak keluar malam, jika terpaksa keluar maka menggunakan baju panjang dan terang, serta memakai lotion anti nyamuk.
- C (Cek Darah) = Cek darah segera ke tenaga kesehatan jika terdapat gejala demam selama disana sampai 1 bulan setelah kembali dari daerah endemis dan sampaikan riwayat perjalanan.
Malaria tidak langsung muncul ketika seseorang digigit nyamuk pembawa parasit. Jika daya tahan tubuh seseorang sangat baik, kemungkinan tertular penyakit malaria lebih kecil. Sedangkan bagi orang yang daya tahan tubuhnya buruk, gejala malaria biasanya muncul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk.
Gejala awal malaria biasanya menyerupai flu, demam, dan sakit kepala. Gejala-gejala ini sangat umum pada penyakit ringan lainnya, sehingga sulit untuk diidentifikasi sebagai malaria. Mual, muntah, dan diare juga sering terjadi. Jika tidak diobati, malaria juga dapat menyebabkan anemia dan penyakit kuning (kulit dan mata menguning) karena kekurangan darah merah.
Jika tidak diobati dalam waktu 24 jam, gejala ini dapat dengan cepat berubah menjadi nyeri hebat (terutama untuk jenis Plasmodium falciparum). Infeksi parasit penyebab malaria yang tidak segera ditangani dapat menimbulkan komplikasi seperti gagal ginjal, kejang, gangguan jiwa, tidak sadarkan diri (koma), dan seringkali berujung pada kematian.
Pencegahan penularan malaria dapat dilakukan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti membersihkan lingkungan dan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, tidak menggantung pakaian, tidur dengan kelambu, memakai baju lengan panjang, memasang kasa pada ventilasi dan seterusnya.
Reference:
- WHO. World Malaria Day
- Kementerian Kesehatan RI. (2017). “ABC” Dalam Pencegahan Malaria
- Britannica. (2020). World Malaria Day