Rheumatoid arthritis dan anemia sangat berhubungan karena peradangan pada sendi dapat memengaruhi produksi sel darah merah. Saat rheumatoid arthritis aktif, respon autoimun menyebabkan peradangan pada sendi dan jaringan lain.
Rheumatoid arthritis adalah istilah medis untuk penyakit rematik. Pengertian rheumatoid arthritis atau rematik adalah peradangan pada sendi (arthritis) akibat gangguan autoimun atau sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuh. Meski penyebab kondisi autoimun tersebut belum dapat diketahui secara pasti, namun diduga kondisi ini dapat terjadi karena faktor genetik.
Penderita rheumatoid arthritis biasanya memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama. Di sisi lain, faktor lingkungan atau paparan bahan kimia dapat memicu terjadinya kondisi ini.
Penyakit rematik paling sering memengaruhi sendi tangan, pergelangan tangan, kaki, dan lutut. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa nyeri kronis, kaku, dan bengkak pada persendian, hingga dapat menimbulkan erosi tulang dan kelainan bentuk sendi.
Sedangkan anemia yang memiliki nama lain ‘kurang darah’, adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah diproduksi di sumsum tulang menurun dan kadar hemoglobin yang tidak mencukupi.
Mengapa rheumatoid arthritis dan anemia sangat berhubungan?
Gejala anemia muncul di hampir 60% pasien dengan penyakit rheumatoid arthritis. Ini disebabkan oleh adanya keluhan mendasar, seperti lesu, lemah dan letih, yang sebenarnya dapat dijadikan pertanda bahwa pasien rematik tersebut mengalami anemia.
Hal ini dikarenakan peradangan pada sendi dapat memengaruhi produksi sel darah merah. Saat rheumatoid arthritis aktif, respon autoimun menyebabkan peradangan pada sendi dan jaringan lain. Peradangan itu kemudian menurunkan produksi sel darah merah dengan menyebabkan pelepasan protein tertentu yang mempengaruhi bagaimana tubuh menggunakan zat besi. Selain itu, peradangan juga dapat mempengaruhi cara tubuh memproduksi eritropoetin, yaitu hormon yang mengontrol produksi sel darah merah.
Faktor lain yang menyebabkan penderita rheumatoid arthritis terserang anemia adalah karena konsumsi obat-obatan penghilang nyeri seperti Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAID); acetaminophen, naproxen, dan ibuprofen; dapat menyebabkan perdarahan ulkus terbentuk di perut atau saluran pencernaan. Kondisi ini menyebabkan kehilangan darah yang menyebabkan anemia. NSAID, khususnya acetaminophen juga dapat merusak hati, yaitu ketika zat besi dari makanan yang dikonsumsi oleh tubuh disimpan dan dirilis untuk digunakan nanti.
Beberapa orang penderita rheumatoid arthritis juga mengonsumsi obat seperti azathioprine atau cyclophosphamide, efek samping yang disebabkan oleh obat jenis ini yaitu supresi sumsum tulang sehingga mengalami penurunan kemampuan untuk memproduksi sel darah merah. Kondisi ini dapat mengakibatkan anemia jika tubuh tidak bisa memproduksi sel darah merah dengan cukup.
Penanganan anemia bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan penyakit yang diderita. Oleh karenanya, diagnosis yang tepat mengenai penyebab dan tingkat keparahan anemia sangat diperlukan untuk menentukan terapi yang tepat. Tingkat keparahannya diklasifikasikan oleh WHO berdasarkan kadar hemoglobin pada darah.
Hemoglobin merupakan protein yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan. Hemoglobin terdapat dalam sel darah merah, sehingga jika seseorang mengalami anemia maka kadar hemoglobin juga ikut menurun.
Penurunan kadar hemoglobin dapat dijadikan sebagai cara mendeteksi anemia, dengan menggunakan Hb meter. Saat ini sudah terdapat Hb meter dalam bentuk portabel yang mudah untuk digunakan. HemoSmart GOLD Hemoglobin Screening Meter merupakan contoh alat Hb meter untuk mengukur kadar hemoglobin.
PT Isotekindo Intertama adalah distributor produk HemoSmart GOLD Hemoglobin Screening Meter.
HemoSmart GOLD Hemoglobin Screening Meter berbasis biosensor pertama di dunia, terdiri atas alat pengukur digital dan strip uji. Mempunyai rentang ukur lebar (4.0-24.0 g/dL) sehingga dapat membaca pada kondisi hemoglobin yang terlalu tinggi dan terlalu rendah.
Pengguna HemoSmart GOLD juga bisa dengan mudah mengoperasikan alat. Yaitu cukup dengan mengambil sedikit sampel darah (1 µL) dari ujung jari. HemoSmart GOLD Hemoglobin Screening Meter digunakan dengan cara:
- Bersihkan ujung jari menggunakan alkohol swab dan ditusuk menggunakan jarum lancet lalu ditekan-tekan hingga darah keluar.
- Sentuhkan darah ke arah ujung strip sehingga darah bergerak menuju daerah reaksi.
- Tunggu 5 detik dan alat akan menunjukkan kadar hemoglobin pada darah.
Agar dapat berfungsi dengan baik, kadar hemoglobin dalam darah harus berada dalam kisaran normal. Untuk kisaran normal kadar hemoglobin:
- Pada seorang pria dewasa rentang normal berkisar 13,8 – 18,9 g/dL.
- Pada seorang wanita dewasa rentang normal berkisar 12,1 – 15,1 g/dL.
Jika kadar hemoglobin terukur di bawah batas normal, maka ada kemungkinan seseorang mengalami anemia. Itulah sedikit penjelasan tentang hubungan antara rheumatoid arthritis dan anemia.
Referensi:
- Mayo Clinic. (2021). Rheumatoid arthritis.
- American College of Rheumatology. (2021). Rheumatoid arthritis.
- American Society of Hematology. (2021). Anemia.