image article
01-January-1970
MENGETAHUI DIAGNOSIS TYPHOID: PERBANDINGAN UJI WIDAL, SALMONELLA RAPID TEST, DAN TUBEX

Demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi. Penyakit ini umum ditemukan di negara-negara berkembang, terutama di daerah dengan sanitasi yang buruk. Diagnosis yang cepat dan akurat sangat penting untuk memastikan pengobatan yang tepat, terutama karena demam tifoid dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Berbagai metode pengujian telah dikembangkan untuk mendeteksi infeksi tifoid, termasuk uji Widal, uji Salmonella rapid test, dan Tubex. Masing-masing metode ini memiliki karakteristik dan mekanisme aksi yang berbeda, yang dapat memengaruhi efektivitas dan kecepatan diagnosis.

1. Uji Widal

Uji Widal adalah metode klasik yang digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap antigen O dan H dari Salmonella typhi dalam serum pasien. Proses ini melibatkan reaksi aglutinasi, di mana serum pasien dicampur dengan antigen yang diketahui. Jika antibodi spesifik terhadap antigen tersebut ada dalam serum, maka akan terjadi aglutinasi yang dapat dilihat secara visual. Uji Widal sering digunakan di daerah dengan fasilitas kesehatan terbatas, karena metode ini relatif sederhana dan biaya yang terjangkau.

Namun, uji Widal juga memiliki keterbatasan. Hasilnya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti vaksinasi sebelumnya atau infeksi dengan bakteri Salmonella lainnya, yang dapat menyebabkan hasil positif palsu. Meskipun demikian, uji Widal tetap menjadi pilihan yang populer, terutama sebagai metode awal untuk mendeteksi infeksi tifoid.

Untuk uji Widal, Isotek menawarkan produk yang melengkapi uji Widal, dirancang untuk meningkatkan akurasi dan kemudahan penggunaan dalam mendeteksi infeksi Salmonella, serta meningkatkan kemampuan diagnosis di lingkungan klinis. Produk tersebut bernama BEACON Salmonella 8 Antigen Slide and Tube Test Kit with Controls, tersedia dalam bentuk kit (1 set) untuk pemeriksaan serologis infeksi Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi (A, B, C).

Produk ini direkomendasikan untuk digunakan oleh profesional di lingkungan laboratorium klinis dan mencakup fitur serta manfaat sebagai berikut:

  • Kit Lengkap: Terdapat 8 botol reagen, kontrol positif, kontrol negatif, slide kaca, dan paket insert, memudahkan deteksi lengkap Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi (A, B, C).
  • Kemasan Aman: Dikemas dalam karton duplex, dibungkus plastik, dan diberi label stiker QC untuk mengurangi risiko kerusakan selama pengiriman.
  • Suspensi Antigen Berwarna: Warna biru dan merah pada suspensi antigen memudahkan tenaga kesehatan membaca dan membedakan hasil.
  • Teknologi Canggih: Dihasilkan dengan teknologi PHEB (Post Harvesting Electrolyte Binding) yang memastikan spesifisitas dan sensitivitas optimal serta menghindari kesalahan hasil tes.
  • Pipet Kaca Jernih: Memudahkan operator dalam mengambil suspensi.
  • Kontrol Kualitas: Dilengkapi dengan kontrol positif dan negatif untuk memastikan kualitas reagen tetap terjaga. Selain itu, botol reagen dilengkapi dengan busa untuk penyimpanan yang aman.
  • Sertifikasi: Produk ini memiliki sertifikasi CE, ISO 9001:2015, ISO 13485:2016, dan izin AKL dari Kementerian Kesehatan RI, menjamin kualitasnya.
  • Masa Simpan: Memiliki masa kedaluwarsa 2 tahun setelah produksi, memungkinkan pengguna menyimpan stok tertentu tanpa khawatir kualitas menurun.

2. Uji Salmonella Rapid Test

Uji Salmonella rapid test adalah alat pengujian cepat yang dirancang untuk mendeteksi antigen Salmonella typhi langsung dari darah, serum atau plasma pasien. Metode ini memberikan hasil dalam waktu singkat, biasanya antara 15 hingga 30 menit, menjadikannya pilihan yang tepat untuk deteksi dini demam tifoid. Selama prosesnya, darah, serum atau plasma diproses untuk mengidentifikasi keberadaan antigen spesifik dari Salmonella typhi.

Keuntungan utama dari Uji Salmonella rapid test adalah kemampuannya untuk memberikan hasil lebih cepat dibandingkan uji Widal. Selain itu, metode ini lebih spesifik karena mendeteksi antigen secara langsung, yang mengurangi kemungkinan hasil positif palsu. Namun, penting untuk dicatat bahwa hasil dari Uji Salmonella rapid test tetap perlu dikonfirmasi dengan metode lain, terutama di daerah dengan prevalensi tinggi, untuk memastikan akurasi diagnosis.

Demi menjawab kebutuhan anda terkait variasi produk untuk Salmonella rapid test, PT Isotekindo Intertama menawarkan ACCU-TELL® Typhoid Cassette (Whole Blood/Serum/Plasma), uji cepat imunokromatografi untuk deteksi kualitatif antibodi IgG dan IgM terhadap Salmonella typhi dalam spesimen darah utuh, serum, atau plasma. PT Isotekindo Intertama adalah distributor resmi ACCU-TELL® Typhoid Cassette (Whole Blood/Serum/Plasma) dan terdaftar di Kementerian Kesehatan RI.

Produk ini direkomendasikan untuk digunakan oleh profesional di lingkungan laboratorium klinis dan mencakup fitur serta manfaat berikut:

  • Kit Lengkap: Termasuk kaset uji, pipet plastik, buffer (cukup untuk 25 tes), dan paket insert.
  • Fleksibilitas Sampel: Dapat digunakan dengan darah utuh, serum, atau plasma.
  • Hasil Cepat: Interpretasi dalam waktu 15 menit.
  • Sensitivitas dan Spesifisitas Tinggi:
    • IgG: Sensitivitas 89,5%, Spesifisitas 97,2%
    • IgM: Sensitivitas 87,9%, Spesifisitas 97,4%
  • Jaminan Kualitas: Bersertifikasi CE dan disetujui AKL oleh Kementerian Kesehatan RI; masa simpan 2 tahun.

3. Uji Tubex

Uji Tubex adalah uji diagnostik yang mendeteksi antibodi IgM spesifik terhadap antigen O9 dari Salmonella typhi menggunakan prinsip penghambatan aglutinasi magnetik. Uji Tubex efektif untuk mendeteksi infeksi tifoid akut, karena dapat mengidentifikasi antibodi pada tahap awal infeksi.

Uji Tubex melibatkan pengambilan sampel darah dan melakukan analisis laboratorium yang lebih mendetail dengan biaya yang lebih mahal dan perangkat yang lebih kompleks.

Kesimpulan

Ketiga metode yang dibahas di atas—uji Widal, uji Salmonella rapid test, dan Tubex—menawarkan pendekatan yang berbeda untuk mendeteksi demam tifoid. Uji Widal masih banyak digunakan di tempat dengan sumber daya terbatas, sementara uji Salmonella rapid test dan Tubex memberikan alternatif dengan hasil yang lebih cepat dan akurat.

Pemilihan metode diagnostik yang tepat harus disesuaikan dengan beberapa pertimbangan diantaranya:

  1. Kondisi pasien
  2. Tingkat keparahan infeksi
  3. Ketersediaan sumber daya.

Dalam praktiknya, kombinasi metode pengujian dapat diterapkan untuk meningkatkan akurasi diagnosis dan memastikan pengobatan yang sesuai bagi pasien dengan demam tifoid. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai metode ini, penyedia layanan kesehatan dapat lebih efektif dalam mengidentifikasi dan menangani infeksi tifoid, sehingga membantu mengendalikan penyakit ini di masyarakat.

Referensi:

  • Bhutta, Z. A. (2006). Konsep terkini dalam diagnosis dan pengobatan demam tifoid. BMJ, 333(7558), 78-82.
  • Choo, K. E., Davis, T. M. E., Ismail, A., dkk. (1999). Diagnosis serologis cepat demam tifoid melalui deteksi antibodi IgM terhadap antigen lipopolisakarida Salmonella typhi dengan menggunakan imunotes: Perbandingan dengan uji Widal. The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene, 60(4), 654-658.
  • Fadeel, M. A., House, B., Wasfy, M. M., dkk. (2011). Evaluasi imunotest yang baru dikembangkan untuk diagnosis demam tifoid akut di daerah endemik. Clinical and Vaccine Immunology, 18(5), 784-788.
  • Olopoenia, L. A., & King, A. L. (2000). Uji aglutinasi Widal - 100 tahun kemudian: Masih didera kontroversi. Postgraduate Medical Journal, 76(892), 80-84.
  • Tharmaphornpilas, P., Chantra, S., Pengsaa, K., Tran Minh, N. N., & Taybouavone, T. (2009). *Nil
Tag
Bagikan