Malaria dapat berkembang dengan cepat dari gejala ringan menjadi kondisi yang mengancam jiwa. Deteksi dini dan pengobatan tepat waktu sangat penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas malaria.
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang paling mematikan di dunia, terutama di wilayah tropis dan subtropis. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Deteksi dini dan pengobatan tepat waktu sangat penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas malaria. Salah satu alat yang semakin populer dalam diagnosis malaria adalah Rapid Diagnostic Test (RDT).
Malaria dapat berkembang dengan cepat dari gejala ringan menjadi kondisi yang mengancam jiwa, terutama pada anak-anak dan wanita hamil. Gejala awal malaria seringkali tidak spesifik, termasuk demam, sakit kepala, dan nyeri otot, yang dapat disalah artikan sebagai penyakit lain. Deteksi dini sangat penting untuk memulai pengobatan antimalaria secepat mungkin. Tanpa pengobatan yang tepat waktu, malaria dapat menyebabkan komplikasi serius seperti anemia berat, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Apa Itu Rapid Diagnostic Test (RDT)?
RDT untuk malaria adalah alat diagnostik yang cepat dan sederhana yang dapat mendeteksi antigen malaria dalam darah seseorang dalam waktu kurang dari 30 menit. RDT menggunakan teknologi imunokromatografi untuk mendeteksi protein spesifik yang diproduksi oleh parasit malaria, seperti histidine-rich protein 2 (HRP2) dari Plasmodium falciparum atau lactate dehydrogenase dari spesies Plasmodium lainnya. Alat ini terdiri dari kaset tes yang dapat langsung digunakan di tempat pasien berada tanpa memerlukan peralatan laboratorium yang canggih.
Manfaat Rapid Test dalam Pengendalian Malaria
- Deteksi Cepat dan Akurat: RDT memungkinkan diagnosis cepat sehingga pengobatan dapat dimulai segera. Hal ini sangat penting di daerah endemik malaria dengan akses terbatas ke fasilitas kesehatan.
- Meningkatkan Akses ke Diagnosis: RDT dapat digunakan di lingkungan yang sulit dijangkau atau dengan fasilitas laboratorium yang terbatas, sehingga memungkinkan lebih banyak orang mendapatkan diagnosis tepat waktu.
- Mengurangi Penggunaan Obat yang Tidak Tepat: Dengan diagnosis yang cepat dan akurat, RDT membantu memastikan bahwa hanya pasien yang benar-benar terinfeksi malaria yang menerima obat antimalaria, mengurangi risiko resistensi obat.
- Pemantauan dan Pengendalian Penyakit: Penggunaan RDT di lapangan dapat membantu dalam pemantauan penyebaran malaria dan efektivitas intervensi kesehatan masyarakat, memberikan data yang penting untuk strategi pengendalian malaria.
ACCU-TELL® Malaria P.f./P.v./Pan Cassette (Whole Blood) adalah jawaban tepat untuk deteksi dini malaria. Dengan metode imunokromatografi yang inovatif, tes cepat ini memungkinkan deteksi kualitatif empat jenis antigen plasmodium dalam darah utuh dalam waktu singkat. Kemasannya praktis dalam bentuk boks lipat, memudahkan penyimpanan dan transportasi. Setiap boks berisi 20 kaset tes lengkap dengan pipet kapiler plastik, botol buffer, dan Insert Pack. Didesain untuk kemudahan penggunaan, tes ini memberikan hasil dalam waktu 10 menit saja. Dengan anjuran suhu penyimpanan antara 2-30°C dan masa kedaluwarsa hingga 2 tahun, ACCU-TELL® Malaria P.f./P.v./Pan Cassette (Whole Blood) adalah pilihan terpercaya untuk deteksi malaria yang cepat, akurat, dan praktis.
Gambar 1. ACCU-TELL® Malaria P.f./P.v./Pan Cassette (Whole Blood)
Rapid diagnostic test (RDT) telah terbukti menjadi alat yang efektif dalam deteksi cepat malaria, yang sangat penting dalam mencegah perkembangan penyakit yang lebih parah dan malapetaka yang diakibatkannya. Dengan meningkatkan akses ke diagnosis cepat dan akurat, RDT memainkan peran kunci dalam upaya global untuk mengendalikan dan akhirnya memberantas malaria.
Referensi:
- Bell, D., Wongsrichanalai, C., & Barnwell, J. W. (2006). Ensuring quality and access for malaria diagnosis: how can it be achieved? Nature Reviews Microbiology, 4(9), 682-695.
- Moody, A. (2002). Rapid diagnostic tests for malaria parasites. Clinical Microbiology Reviews, 15(1), 66-78.
- World Health Organization. (2015). Guidelines for the treatment of malaria. Retrieved from https://www.who.int/publications/i/item/9789241549127
- Wongsrichanalai, C., Barcus, M. J., Muth, S., Sutamihardja, A., & Wernsdorfer, W. H. (2007). A review of malaria diagnostic tools: microscopy and rapid diagnostic test (RDT). The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene, 77(6 Suppl), 119-127.