Demam tifoid adalah infeksi yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Biasanya menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi demam tinggi yang berkepanjangan, kelelahan, sakit kepala, mual, sakit perut, dan konstipasi atau diare. Kasus yang parah dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan kematian.
Demam tifoid adalah infeksi yang serius dan terkadang mengancam jiwa. Infeksi ini sering kali mempengaruhi orang-orang di negara berkembang, di mana sulit untuk mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik. Demam tifoid disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella typhi (S. typhi). Bakteri ini biasanya hidup pada tubuh manusia dan ditularkan melalui feses atau urin seseorang yang terinfeksi.
Infeksi akan terjadi ketika seseorang yang sehat, makan atau minum sesuatu yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi. Saat bakteri masuk ke dalam tubuh, bakteri Salmonella dengan cepat berkembang biak dan menyebar ke aliran darah.
Seseorang biasanya terkena demam tifoid dengan mengonsumsi minuman atau makanan yang telah dibuat oleh seseorang yang menderita demam tifoid atau merupakan pembawa (carrier) penyakit tersebut. Mereka yang terinfeksi juga dapat menularkan penyakit ini kepada orang lain secara langsung (misalnya dengan menyentuhnya dengan tangan yang tidak dicuci). Seseorang juga dapat tertular penyakit apabila meminum air yang terkontaminasi limbah.
FAKTOR RISIKO
Kondisi lingkungan yang lebih baik dan pengenalan antibiotik mengakibatkan penurunan drastis morbiditas dan mortalitas demam tifoid di negara-negara yang lebih maju. Namun, penyakit ini terus menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak wilayah berkembang seperti di Afrika, Mediterania Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat.
Risiko demam tifoid lebih tinggi terjadi pada populasi masyarakat yang kekurangan akses ke air bersih dan sanitasi yang memadai, dan anak-anak adalah yang berisiko paling tinggi.
Selain itu, anak-anak juga berisiko lebih tinggi terkena infeksi jika mereka bepergian ke negara yang memiliki angka tinggi terhadap kasus demam tifoid. Memiliki kontak dekat dengan orang yang terinfeksi meningkatkan kemungkinan infeksi. Anak-anak dengan sistem kekebalan yang lemah juga berisiko lebih besar untuk sakit.
DEMAM TIFOID PADA ANAK
Jika demam tifoid terjadi pada anak, tanda dan gejala mungkin muncul sekitar tujuh hingga 14 hari setelah terinfeksi penyakit. Beberapa anak mungkin tidak merasakan sakit selama dua bulan setelah paparan. Tanda dan gejala demam tifoid dapat meliputi:
- Demam terus-menerus yang meningkat secara bertahap hingga 39°C hingga 40°C
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Sakit perut
- Sembelit
- Diare
- Ruam sementara dengan bintik-bintik merah muda di perut atau dada
Jika anak menunjukkan gejala demam tifoid, segera bawa ke dokter. Jika tidak diobati, demam tifoid dapat menyebabkan penyakit parah, bahkan kematian.
Untuk mendiagnosis demam tifoid, dokter akan memeriksa gejala dan menanyakan tentang riwayat kesehatan dan perjalanan yang terakhir dilakukan. Demam tifoid dapat dipastikan melalui pemeriksaan darah dengan mengambil sampel feses, urin, atau darah untuk kemudian diuji.
Saat diobati, gejala biasanya mereda beberapa hari setelah pemberian antibiotik. Anak-anak juga harus minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi. Jika anak-anak mengalami dehidrasi parah akibat gejala diare, mungkin perlu mendapatkan cairan infus (intravena) di rumah sakit atau fasilitas perawatan medis lainnya.
PENCEGAHAN YANG EFEKTIF
Demam tifoid sering terjadi di tempat-tempat dengan sanitasi yang buruk dan kekurangan air minum yang aman. Akses ke air bersih dan sanitasi yang memadai, kebersihan di antara pengelola makanan dan vaksinasi, semuanya efektif dalam mencegah demam tifoid.
Jika Anda bepergian ke salah satu negara dengan tingkat demam tifoid yang tinggi, konsultasikan dengan dokter tentang imunisasi untuk anak Anda sebelum pergi. Imunisasi tifoid hanya untuk anak di atas 12 bulan.
Semua wisatawan yang pergi ke daerah endemik memiliki potensi risiko terinfeksi demam tifoid, meskipun risikonya umumnya rendah terjadi di pusat wisata dan bisnis di mana ada standar yang berlaku terkait akomodasi, sanitasi, dan kebersihan makanan.
Rekomendasi berikut ini akan membantu memastikan keamanan saat bepergian, terutama untuk anak-anak:
- Pastikan makanan dimasak dengan benar dan masih panas saat disajikan.
- Hindari susu mentah dan produk yang terbuat dari susu mentah. Minum hanya susu yang dipasteurisasi atau direbus.
- Hindari es kecuali terbuat dari air yang aman dan bersih.
- Cuci tangan dengan bersih dan sering menggunakan sabun, setelah kontak dengan hewan peliharaan atau hewan ternak, atau setelah dari toilet.
- Cuci buah dan sayuran dengan hati-hati, terutama jika dimakan mentah. Jika memungkinkan, sayur dan buah harus dikupas.
Referensi:
- AboutKidsHealth. Typhoid Fever.
- Centers for Disease Control and Prevention. (2018). Typhoid Fever and Paratyphoid Fever
- KidsHealth. (2022). Typhoid Fever
- World Organization Health. (2023). Typhoid