Merokok adalah faktor risiko nomor satu untuk kanker paru-paru. Lebih dari 7000 bahan kimia yang terkandung pada rokok dan asapnya berpotensi merusak sel paru-paru dengan berbagai cara. Bukan hanya perokok aktif yang memiliki risiko tinggi, namun perokok pasif juga sama berisikonya.
Asap rokok dapat menjadi penyebab utama dari penyakit kanker paru-paru. Kebiasaan merokok ataupun terkena paparan asap rokok secara langsung meningkatkan risiko penyakit kanker paru-paru.
Saat seseorang menghirup asap rokok, ribuan bahan kimia ini akan masuk ke paru-paru. Asap rokok mengandung campuran beracun lebih dari 7000 bahan kimia, sekitar 70 di antaranya adalah bahan yang karsinogenik (penyebab kanker). Contoh bahan yang karsinogenik diantaranya adalah; arsenik, benzene, cadmium, kromium, formaldehida, N-nitrosamin, nikel, dan vinil klorida. Bahan-bahan kimia ini berpotensi merusak sel paru-paru.
Berikut ini adalah beberapa cara kandungan kimia pada asap rokok dapat menyebabkan kanker paru-paru:
- Merusak DNA Sel Paru-Paru
Saat terpapar karsinogen, untaian DNA bisa mulai pecah. Sel kemudian akan berkembang biak secara berlebihan dan mencegah apoptosis (kematian sel yang terprogram yang menyediakan ruang untuk penggantian dengan sel baru yang sehat). Perubahan ini akan menyebabkan sel kanker bisa berkembang biak secara tidak terkendali dan hampir tidak bisa mati.
- Mengganggu Proses Perbaikan Sel
DNA yang rusak biasanya dapat diperbaiki dan sel yang bermutasi bisa dihancurkan oleh mekanisme yang membantu tubuh melawan kanker. Gen penekan tumor memberi kode untuk enzim yang memicu kematian sel yang rusak dan memerintahkan tubuh untuk membuat sel yang baru dan sehat.
Namun, kromium dari asap rokok bisa mengikat DNA dan secara efektif membungkam gen penekan tumor. Arsenik dan nikel juga bisa melakukan hal yang sama dengan mendorong mutasi pada gen penekan tumor.
- Menyebabkan Peradangan
Saat menghirup asap rokok, tubuh akan melepaskan senyawa proinflamasi sebagai usaha untuk meminimalkan kerusakan pada sel. Seiring berjalannya waktu, peradangan yang terjadi bisa merusak DNA sel dan mengubah cara sel menempel satu sama lain. Hal ini memungkinkan sel kanker untuk bermigrasi dengan bebas dan menjadi invasif.
- Menyebabkan Kerusakan pada Silia
Silia adalah struktur kecil seperti rambut yang melapisi saluran udara yang mengeluarkan kotoran dari paru-paru. Racun pada asap rokok seperti contohnya formaldehida bisa melumpuhkan dan merusak silia. Hal ini nantinya akan menyebabkan partikel berbahaya dalam asap rokok tetap berada di paru-paru lebih lama.
- Mengganggu Sistem Kekebalan Tubuh
Meskipun karsinogen dalam asap rokok terlibat dalam pembentukan tumor kanker, tetapi bahan kimia lain bisa berkontribusi terhadap berkembangnya kanker paru-paru dengan menekan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan. Baik nikotin dan tar dapat merusak respons imun bawaan tubuh dan menghalangi beberapa mekanisme yang bisa mencegah kanker, seperti apoptosis.
Orang yang berisiko tinggi mengalami kanker paru-paru tidak hanya pada perokok aktif, namun orang yang sering terkena asap rokok alias perokok pasif juga berisiko mengalami kanker paru-paru. Terutama pada ibu hamil dan anak-anak.
Tidak ada kata terlambat untuk berhenti. Semakin lama merokok, semakin tinggi risiko terjadi kanker paru-paru. Ketika kebiasaan merokok ini dihentikan, tubuh dapat memperbaiki banyak kerusakan yang disebabkan oleh bahan kimia dalam asap rokok. Saat berhenti merokok juga bukan hanya diri sendiri yang akan mengalami manfaatnya namun begitu pula dengan orang disekitar anda.
Referensi:
- Centers for Disease Control and Prevention. (2022). What Are the Risk Factors for Lung Cancer?
- Mayo Clinic. (2022). Lung Cancer
- Healthline. (2021). The Connection Between Smoking and Lung Cancer