Penyalahgunaan obat-obatan merupakan permasalahan serius yang berdampak pada kesehatan fisik, mental, dan kehidupan sosial masyarakat. Terdapat tujuh zat obat yang sering menjadi objek penyalahgunaan, masing-masing memiliki efek berbahaya bagi tubuh dan risiko tinggi terhadap kecanduan.
Penyalahgunaan obat-obatan telah menjadi masalah global. Tidak hanya merusak kesehatan individu, tetapi juga memicu berbagai masalah sosial dan ekonomi. Di Indonesia, upaya pencegahan dilakukan melalui edukasi, penegakan hukum, serta deteksi dini menggunakan alat skrining cepat.
A. Tujuh Zat Obat yang Sering Disalahgunakan
- Amphetamine (AMP)
Stimulan yang digunakan secara medis untuk mengatasi gangguan tidur atau ADHD, namun penyalahgunaannya memicu kecanduan, hipertensi, dan kerusakan saraf. - Methamphetamine (MET)
Stimulan dengan efek euforia tinggi, tetapi berpotensi merusak otak, memicu agresivitas, dan menimbulkan gangguan mental berat. - Benzodiazepines (BZO)
Obat penenang untuk mengatasi kecemasan dan insomnia. Penyalahgunaan dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan overdosis, terutama bila dikombinasikan dengan alkohol. - Cannabis (THC)
Zat psikoaktif dari tanaman ganja. Efek jangka panjangnya meliputi gangguan memori, motivasi, dan kesehatan mental. - Morphine (MOR)
Opioid kuat untuk pereda nyeri berat. Penyalahgunaan dapat menyebabkan depresi pernapasan, ketergantungan, dan overdosis fatal. - Cocaine (COC)
Stimulan dengan efek cepat, tetapi meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan paranoia. - Carisoprodol (SOMA)
Obat pelemas otot ini dapat menyebabkan efek sedatif dan euforia jika dikonsumsi dalam dosis besar.
B. Dampak Penyalahgunaan Zat Obat
- Kesehatan Fisik: kerusakan organ vital seperti otak, jantung, hati, dan ginjal.
- Kesehatan Mental: depresi, gangguan kecemasan, psikosis, penurunan fungsi kognitif.
- Dampak Sosial: kriminalitas, kehilangan pekerjaan, kehancuran hubungan keluarga.
C. Pentingnya Deteksi Dini
Deteksi dini memungkinkan intervensi cepat serta langkah rehabilitasi sebelum dampak yang ditimbulkan menjadi lebih serius.
Accu-Tell Multi-7 Drug Panel (Urine) dari PT Isotekindo Intertama merupakan alat skrining cepat yang mampu mendeteksi beberapa jenis zat obat dalam satu kali pengujian.
D. Keunggulan Produk
- Mendeteksi hingga tujuh jenis zat sekaligus (AMP, MET, BZO, THC, MOR, COC, SOMA).
- Memudahkan pengguna untuk membaca hasilnya melalui garis warna yang terbentuk dalam waktu cepat
- Hasil keluar dalam 5 menit.
- Masa kedaluwarsa 2 tahun sejak tanggal produksi
- Prinsip yang digunakan immunoassay kromatografi cepat
- Produk sudah memiliki sertifikasi dari CE dan memiliki izin edar AKL KEMENKES RI
Produk ini bisa menjadi pilihan tepat bagi instansi, perusahaan, sekolah, maupun lembaga rehabilitasi untuk mendukung upaya pencegahan penyalahgunaan obat-obatan.
Penyalahgunaan tujuh zat obat yang dibahas dalam artikel ini adalah ancaman nyata bagi kesehatan dan kehidupan sosial. Deteksi dini dengan alat skrining cepat Accu-Tell Multi-7 Drug Panel (Urine) menjadi salah satu langkah efektif untuk mengurangi dampak buruknya. Peran aktif masyarakat, lembaga kesehatan, dan penegak hukum sangat diperlukan dalam pencegahan penyalahgunaan obat.
Referensi
- Badan Narkoba Nasional Republik Indonesia. Laporan Tahunan BNN 2024. Jakarta: BNN RI; 2024.
- United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). World Drug Report 2023. Vienna: UNODC; 2023.
- World Health Organization. (2022). Substance Abuse Facts and Figures. WHO.