image article
01-January-1970
TROMBOSIT: PENJAGA KESEHATAN YANG TERANCAM SAAT DEMAM BERDARAH

TROMBOSIT: PENJAGA KESEHATAN YANG TERANCAM SAAT DEMAM BERDARAH

Trombosit, atau platelet, adalah komponen darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah dan penyembuhan luka. Mereka bekerja dengan cepat untuk menghentikan perdarahan dan merangsang regenerasi jaringan. Pada kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), penurunan drastis jumlah trombosit menjadi indikator utama keparahan penyakit. Pemantauan jumlah trombosit secara berkala sangat penting untuk menentukan risiko perdarahan dan mengambil keputusan medis yang tepat.


Trombosit, atau platelet, adalah salah satu komponen darah yang berbentuk seperti piringan kecil dan tidak memiliki inti sel. Trombosit diproduksi di sumsum tulang belakang dari sel besar yang disebut megakariosit. Ketika diperlukan, trombosit dilepaskan ke dalam aliran darah.

Gambar 1. Darah dan komponennya, termasuk trombosit (platelet)
(Sumber: bio.libretexts.org)


Fungsi Trombosit dalam Tubuh

Fungsi utama trombosit adalah membantu proses pembekuan darah untuk menghentikan perdarahan. Ketika ada luka atau cedera pada pembuluh darah, trombosit akan bergerak ke lokasi cedera dan menempel pada dinding pembuluh darah yang rusak. Trombosit kemudian akan melepaskan bahan kimia yang membantu mempersempit pembuluh darah dan memicu pembentukan benang fibrin yang menutup luka. Proses ini disebut hemostasis.

Secara rinci, fungsi trombosit dalam tubuh meliputi:

  1. Penghentian Perdarahan (Hemostasis): Trombosit membentuk sumbat platelet di lokasi cedera, bekerja sama dengan faktor pembekuan darah untuk membentuk bekuan yang stabil.
  2. Penyembuhan Luka: Trombosit melepaskan faktor pertumbuhan yang merangsang regenerasi jaringan dan penyembuhan luka.
  3. Pertahanan Tubuh: Trombosit juga memiliki peran dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi dengan cara mengaktifkan respons imun.

Peran dan Hubungan Trombosit dengan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Salah satu komplikasi utama DBD adalah penurunan drastis jumlah trombosit dalam darah, kondisi yang dikenal sebagai trombositopenia. Virus dengue dapat mempengaruhi trombosit melalui beberapa mekanisme:

  1. Destruksi Trombosit: Virus dengue dapat menyebabkan penghancuran trombosit secara langsung oleh sistem kekebalan tubuh.
  2. Penghambatan Produksi Trombosit: Infeksi virus dengue dapat mengganggu fungsi sumsum tulang belakang, sehingga produksi trombosit menurun.
  3. Peningkatan Penggunaan Trombosit: Pada DBD, terjadi kerusakan dinding pembuluh darah yang menyebabkan kebocoran plasma dan mengaktifkan trombosit secara berlebihan, sehingga stok trombosit cepat habis.

Perhitungan trombosit adalah salah satu tes laboratorium yang sangat penting untuk memantau pasien dengan DBD. Fungsi perhitungan trombosit saat DBD meliputi:

  1. Monitoring Kesehatan Pasien: Mengukur jumlah trombosit secara berkala membantu dokter memantau kondisi pasien dan menentukan risiko perdarahan.
  2. Penentuan Tingkat Keparahan: Penurunan jumlah trombosit yang signifikan merupakan indikasi bahwa pasien mungkin mengalami DBD berat atau sindrom syok dengue.
  3. Pengambilan Keputusan Medis: Informasi tentang jumlah trombosit membantu dokter dalam menentukan perlu tidaknya tindakan medis seperti transfusi trombosit atau perawatan intensif.
  4. Evaluasi Respons Terapi: Perubahan jumlah trombosit dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan yang diberikan kepada pasien.

Trombosit memainkan peran penting dalam proses pembekuan darah dan penyembuhan luka. Pada kasus Demam Berdarah Dengue, trombosit menjadi komponen kunci yang harus dimonitor karena penurunan jumlah trombosit dapat mengindikasikan tingkat keparahan penyakit dan risiko komplikasi. Perhitungan trombosit secara berkala adalah langkah krusial dalam penanganan pasien DBD untuk memastikan tindakan medis yang tepat dan mencegah komplikasi yang berbahaya. Salah satu alat yang biasanya digunakan dalam laboratorium rumah sakit untuk melakukan perhitungan jumlah trombosit dalam darah adalah Hematologi Analyzer.



Gambar 2. FortaceDx H380 produk Hematology analyzer dari Isotekindo


Hematologi analyzer adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur dan menganalisis berbagai komponen darah, termasuk jumlah trombosit. Alat ini bekerja dengan mengambil sampel darah dan kemudian menggunakan teknologi impedansi listrik dan analisis optik untuk menghitung dan memberikan data yang akurat tentang jumlah trombosit serta komponen darah lainnya. Dalam mendeteksi nilai trombosit, hematologi analyzer memberikan hasil yang cepat dan andal, yang sangat penting untuk diagnosis dan pemantauan kondisi seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), di mana jumlah trombosit perlu diawasi secara ketat.


Sumber:

  1. Hoffman, R., Benz, E. J., Silberstein, L. E., Heslop, H. E., Weitz, J. I., Anastasi, J., & Salama, M. E. (2018). Hematology: Basic Principles and Practice (7th ed.). Elsevier. "Trombosit memainkan peran penting dalam hemostasis, pembekuan darah, dan penyembuhan luka melalui mekanisme agregasi dan pelepasan faktor pertumbuhan yang membantu regenerasi jaringan
  2. Yobi Syumarta, Akmal M. Hanif, Erlina Rustam. (2014). Hubungan Jumlah Trombosit, Hematokrit dan Hemoglobin dengan Derajat Klinik Demam Berdarah Dengue pada Pasien Dewasa di RSUP. M. Djamil Padang
Tag
Bagikan